Lumajang- Komunitas Kalcer Talk menggelar diskusi dengan mengundang Polres Lumajang. Diskusi publik mengambil tema “Seperti Rindu, Keamanan Juga Harus Diperjuangkan” dilaksanakan Pring Pitu, Jalan Demokrasi, Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang, Jumat (15/8/2025).
Kegiatan ini dihadiri Kabagops Polres Lumajang, Kompol Jauhar Ma’arif, S.Sos., M.Hz, Ps. Kasat Intelkam Polres Lumajang, IPTU Andrie Setyo Wibowo, S.H, Ps. Kasi Humas Polres Lumajang, IPDA Untoro, S.H, 100 perwakilan mahasiswa se-Kabupaten Lumajang, dan 10 perwakilan masyarakat.
Diskusi menghadirkan tiga pemantik forum serta satu narasumber utama dari Polres Lumajang. Salah satu pemantik, Reihan, seorang mahasiswa Filsafat UGM, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi keamanan di Lumajang yang dinilai konsisten memiliki angka kriminalitas yang tinggi.
Ia meminta pertanggungjawaban dari para pemangku kepentingan untuk mengambil langkah nyata dalam menanggulangi masalah ini.
“Kami meminta pertanggung jawaban kepada para pemangku kepentingan untuk mengambil langkah nyata dalam penanggulangan kriminalitas, memperkuat penegakan hukum, dan memastikan keamanan bagi seluruh warga,” tegasnya.
Senada dengan Reihan, pengamat ekonomi Agil Zawawi menjelaskan bahwa faktor ekonomi dan kemiskinan menjadi pemicu utama sebagian masyarakat untuk melakukan tindakan kriminal.
Sementara itu, mahasiswa Politik Universitas Brawijaya Malang, Haikal, mempertanyakan peran pemerintah dalam mencegah dan memberantas tindak kriminal.
“Apakah kriminalitas dan kerawanan dapat dibentuk atau sengaja dibiarkan? Jawabannya bisa, dan salah satu penyebab utamanya adalah lemahnya peran pemerintah,” ujarnya.
Polres Lumajang Tegaskan Komitmen dan Kinerja Maksimal
Menanggapi masukan dan kritik, Ps.Kasihumas Polres Lumajang, IPDA Untoro, S.H, menegaskan bahwa Polres Lumajang selalu solid dan tidak ada istilah ketidak kompakan dalam menjalankan tugas.
“Polres Lumajang tetap solid, merah putih, dan tidak ada kata ‘tidak kompak’,” kata IPDA Untoro.
Ia mengakui bahwa upaya kepolisian mungkin belum dirasakan maksimal oleh masyarakat. Namun, ia memastikan bahwa Polres Lumajang telah bekerja secara maksimal sesuai kapasitas yang ada, termasuk mengungkap beberapa kasus besar.
“Polres Lumajang sudah beberapa kasus yang berhasil diungkap, di antaranya penangkapan dua tersangka pencurian sepeda motor di Alun-Alun Ranuyoso, percobaan pencurian, perampokan, pencurian sapi, perkara ekskavator, hingga kasus pemerasan oleh tiga oknum LSM di Gucialit,” jelasnya.
IPDA Untoro juga menambahkan bahwa tidak ada wilayah di Jawa Timur yang sepenuhnya bebas dari kriminalitas. Berdasarkan data, angka kriminalitas di Lumajang berada di peringkat 19 dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Kami selalu terbuka terhadap keluhan, masukan, dan unek-unek dari mahasiswa maupun masyarakat,” tambahnya.
Untuk memudahkan laporan, Polres Lumajang telah menyediakan nomor WhatsApp khusus, yaitu 081-133-399-966 dan call center 110.
Acara ditutup dengan penandatanganan tiga komitmen oleh perwakilan mahasiswa, masyarakat, dan Polres Lumajang. Salah satu poin utamanya adalah kolaborasi sinergitas untuk menjaga stabilitas dan ekonomi di Lumajang, serta peran aktif mahasiswa yang tidak hanya berdiskusi, tetapi juga melakukan aksi nyata di masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan tiga komitmen bersama antara mahasiswa, masyarakat, dan Polres Lumajang:
1. Menjaga citra dan nama baik Kabupaten Lumajang.
2. Berkolaborasi menjaga stabilitas keamanan dan ekonomi daerah.
3. Peran aktif mahasiswa tidak hanya dalam diskusi, tetapi juga aksi nyata di lapangan.