Lumajang, 18 Februari 2025 – Peran serta peternak dalam mendukung ketahanan pangan nasional menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Di Desa Lempeni, peran peternak lokal seperti Sdr. SUJONO sangat penting dalam menyediakan sumber protein hewani bagi masyarakat. BRIPTU RIZKI BAHARUDIN YAHYA selaku Polisi Penggerak Ketahanan Pangan Desa Lempeni melaksanakan sambang kepada Sdr. SUJONO guna menyerap informasi seputar kendala yang dihadapi para peternak serta memberikan dukungan agar mereka terus berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Dalam perbincangan tersebut, Sdr. SUJONO mengungkapkan bahwa tantangan utama yang sempat dihadapi oleh para peternak adalah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sebelumnya melanda wilayah tersebut. Berkat kesigapan Dinas Peternakan dalam memberikan vaksinasi kepada hewan ternak warga, kini ancaman tersebut telah berhasil ditekan. Meskipun begitu, Sdr. SUJONO tetap menerapkan langkah-langkah preventif dengan menjaga kebersihan kandang dan memastikan kesehatan ternaknya agar produktivitas tidak terganggu. BRIPTU RIZKI BAHARUDIN YAHYA menyampaikan apresiasi atas kesadaran peternak dalam menjaga kebersihan serta menghimbau agar setiap indikasi gejala PMK segera dilaporkan kepada instansi terkait.
Sebagai bentuk dukungan dalam mencapai target swasembada pangan nasional pada tahun 2027, BRIPTU RIZKI BAHARUDIN YAHYA mengajak para peternak untuk aktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian maupun dinas terkait dalam mencari solusi atas kendala yang mereka hadapi. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya selalu terbuka dalam menerima laporan serta keluhan dari peternak yang membutuhkan bantuan. “Silahkan hubungi nomor telepon atau WhatsApp saya, atau jika ada kesempatan, datang ke Polsek Tempeh untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kendala dan permasalahan yang dihadapi. Kami akan meneruskan setiap aspirasi yang disampaikan kepada instansi terkait agar permasalahan petani maupun peternak dapat segera terselesaikan,” jelasnya.
Pemerintah melalui program Asta Cita Ketahanan Pangan Nasional menargetkan swasembada pangan pada tahun 2027, yang tentu saja membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk peternak. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara petani, peternak, serta pemerintah dalam menciptakan sistem produksi pangan yang berkelanjutan. Dengan adanya peran aktif dari kepolisian sebagai penggerak ketahanan pangan di desa-desa, diharapkan koordinasi antara peternak dan pemerintah dapat terus berjalan dengan baik, sehingga setiap permasalahan yang muncul dapat segera dicarikan solusinya.
Kapolsek Tempeh Polres Lumajang Polda Jawa Timur, AKP SYAMSUL ARIFIN, S.Pd., menegaskan bahwa pihak kepolisian memiliki peran dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dengan terus membangun komunikasi serta kerja sama dengan masyarakat peternak dan instansi terkait. Harapannya, melalui langkah-langkah ini, produktivitas peternakan dapat terus meningkat sehingga mampu memberikan kontribusi maksimal dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan (Tempeh, Regu 2)